Headlines News :
Home » » Misteri Aroma Gadis Cantik

Misteri Aroma Gadis Cantik

Written By Unknown on Thursday, November 15, 2012 | 10:30 PM

        Kisah ini, gue angkat dari pengalaman teman gue yang bernama Riska, walaupun namanya seperti nama cewek, tetapi jiwanya bukanlah berjiwa gadis seperti yang dibayangkan. Dia orangnya berjiwa Kesatria, tetapi bukan 'Kesatria Baja Hitam' yang sering di tonton anak kecil setiap minggunya. hehehe Riska memiliki sifat seperti 'Power Rangers'. Biasanya 'Power Rangers' ini sering muncul di iklan fruit*min di tiap-tiap acara TV kesayangan kita, kata-kata andalannya itu kalau gak salah “ Lihat ABG Kumisan"., lalu muncullah Power Rangers dari atap sekolah dengan gagahnya, hehhe. Oke, sampai lupa. Lanjut lagi pada tokoh utama kita Riska. Jadi ceritanya Riska ini sedang suka dengan seorang cewek. Awal mula dia melihat cewek itu, pada saat sang cewek sedang berada di kantin sekolah untuk berbelanja makanan. Pada saat yang sama, Riska juga tengah kehausan ingin membeli minuman dingin, karena cuaca saat itu sangat panas. Cukup di sayangkan memang, ternyata maksud dan tujuan Riska membeli minuman dingin, bukan untuk membeli fruit*min, tetapi hanya membeli segelas aqu*. Saya sedikit kecewa pada saat itu, padahal kan fruit*min lebih terkenal dari aqu*, buktinya fruit*min sudah ada iklan Power Rangernya, hehehe.

         Oh iya, hampir lupa, Saat itu merupakan jam istrahat bagi para siswa. Riska masuk ke kantin melalui jalur depan, jalur yang rawan kemacetan, jika dia mengambil jalur tol, maka dia tidak bisa membeli lagi minuman, disebabkan karena biaya tol yang cukup mahal. hehehe Seperti biasa, kantin sekolah selalu ramai pada jam-jam istrahat, dapat di ibaratkan seperti sarang orang busung lapar yang minta nunggu jatah makan. Gue pernah berpikir dalam hati ketika mau masuk ke kantin itu " Ini kantin atau klinik posyandu, semuanya berteriak minta makan, kadang-kadang sambil siku-menyiku". Itu hari gue pernah ngeliat mayat salah seorang siswa tergeletak tak berdaya di lantai. Nauzubillah. Jadi gue saranin, jangan gara-gara nasi sebungkus merusak fruit*min sebelanga. Oh salah, maksudnya jangan karena nila setitik merusak susu sebelanga,, yeee akhirnya benar. Tepuk tangan. Riska pun masuk ke dalam kantin dengan leher kering, lidah menjulur, kayak si d*ggy yang sedang kelaparan minta roti kepada majikan, tak lupa dengan suara gonggongannya yang khas “Guk,Guk,Guk”, Setelah itu baru ia masuk ke dalam kantin. Suasana pengap sekali saat itu didalam, kata pak guru Biologi gue, bahasa inggrisnya ‘pengap’ adalah “Kepanation”, betul gak yah,cari saja sendiri. Suara gemuruh siswa bermunculan, ada yang berteriak " Aw Aw Aw ", ada juga yang bilang " Wow Wow Wow ", dan ada juga yang berteriak " Nehi Nehi Rahul ", hehehe barangkali siswa yang satu ini sering nonton film India. Ibu kantin saat itu sudah bermandikan keringat, mungkin ada shower di atas atap, sementara sang Bapak kantin sedang tidur ngorok di samping tempat duduk istirnya yaitu Ibu kantin. Ini sebagai sosok panutan seorang Ayah, beliau gagal. Tetapi biarlah barangkali beliau sedang kecapean setelah mengangkat barang-barang dagangan dari Ibu kantin, Bravo Bapak Kantin. Sekarang biarlah beliau bermimpi indah. Kira-kira mimpi apa yah beliau, mudah-mudahan beliau jangan bermimpi bertemu dengan naga-naga yang berterbangan sambil mengeluarkan api menyala-nyala.

Kembali ke Riska. Saat berada di dalam kantin, tiba-tiba Riska menghirup wangi yang aneh, tetapi bukan wangi kemenyan atau wangi arwah-arwah gentayangan yang gue maksud, melainkan wangi harum dari arah depan Riska. Karena wangi itu, Riska berkhayal melayang-layang menunggangi seekor naga yang sedang berkelahi dengan makhluk lain, seperti yang sering kita temui dalam adegan sinetron laga Ind*si*r. Riska mengejar makhluk aneh itu, dan berkata "Ayo naga, semburkan apimu", dan makhluk lain itu rupanya di tunggangi oleh Arya Kamandano (tokoh utama film tutur tinular). Arya Kamando pun berkata " hai pahlawan 212 (Wiro sableng), buat apa kau mengejarku, lekas kembali ke Pajajaran? ". Riska kebingungan dan menjawab dengan polos " maaf pak arya kamandano, aku bukan Wiro Sableng, aku hanya manusia biasa yang tak sempurna dan kadang salah, namun di hatiku hanya satu, cinta untukmu luar biasa " Rupanya Riska sedang menyanyikan lagu Manusia Biasa yang di populerkan oleh Yovie and Nuno. Arya Kamandano semakin kebingungan dan langsung menyerang Riska, "Rasakan ini, jurus siluman mengamuk". Jurus itu tepat mengenai Riska, dan Riska langsung terbangun dari khayalannya yang panjang dan aneh. Setelah berlama-lama menghirup wangi khas tadi, tiba-tiba saja wangi itu berubah menjadi bau yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata, karena baunya merupakan komposisi dari ramuan, walang sangit mati, asam hijau di pohon, terasi yang sementara di jemur, serta bahan-bahan aneh yang lain. Riska tidak tahan dengan bau itu. Dia hampir tergeletak tak berdaya, rasa-rasanya ia ingin mengatakan "Oksigen please, Oksigen please, mana oksigen" dengan napas terengah-engah.

           Telusur punya telusur, rupa-rupanya bau busuk itu bukanlah bau dari orang tadi, melainkan tokoh lain yang numpang eksis saja. Riska ingin mencari tahu, siapa sebenarnya pemilik bau khas yang harum tadi, Ia meninggalkan kantin secepat mungkin, tanpa memikirkan bahwa maksud dan tujuannya ke kantin adalah untuk mencari segelas minuman. Dia kecewa, ternyata di luar tidak ada siapapun, hanya bunyi angin sepoi-sepoi dan butiran dan dedaunan yang saling bergulungan. Ini kesannya sepi sekali yah. Setelah Rencana B gagal, akhirnya Riska kembali pada Rencana A yaitu mencari minuman dingin. Dengan wajah lesuh dan kepala menunduk, tak lupa menjulurkan lidah supaya kesan kehausannya lebih dramatis. Maka masuklah lagi Riska kedalam kantin. Saat itu jumlah siswa gizi buruk, sudah sedikit berkurang, barangkali semua sudah terlayani dengan baik oleh Ibu kantin, dengan memberikan vaksin-vaksin nasi bungkus. Kalau menurut saya, seharusnya Ibu Kantin ini turut di beri gelar Pahlawan Nasional, karena dia telah berhasil melawan para penjajah-penjajah kelaparan. Sementara itu, Bapak kantin sudah terbangun dari mimpi panjangnya, mungkin dia telah berhasil melawan naga-naga di dalam mimpinya itu.


Disisi lain, Riska sedang menuju ke arah kulkas yang berisikan dengan deretan minuman dingin nan sejuk, yang ternyata di dalam deretan itu berisi juga Fruit*min, yeee begitu senangnya hatiku ternyata Fruit*min masih masuk deretan 10 besar dalam kulkas itu. hehehehe Namun dengan sedikit kekecewaan, ternyata Riska hanya mengambil dua gelas 2 gelas Aq*a. Belum sempat ia membayar uang minuman itu, bel tanda masuk belajar pun berbunyi. Riska panik, sesegera mungkin ia membayar harga minuman itu, dan berlari keluar kantin dengan tergesah-gesah. Tiba-tiba ibu kantin berteriak, " Naaak ". " Ambil saja kembaliannya, Buu " jawab Riska dari luar kantin sambil berlari ringan. Rupanya maksud Ibu kantin bahwa uang Riska itu kurang, hehehe. Maka berhutanglah lagi Riska kepada Ibu kantin. Hal ini sudah sering ia lakukan, jika sedang terburu-buru, kalau begini terus, bisa-bisa kantin SMA Favorit ini akan segera gulung tikar.
Kembali ke Riska yang tengah berlari menuju kelasnya karena kelas Riska berada di kelas banjir, jadi dia harus melewati lembah-lembah yang suram dan juga tebing-tebing yang menerjang. Ditengah keasikannya berlari (memangnya berlari asik ya) tiba-tiba saja Riska menabrak seorang gadis ( dung plang dug dug dug tek tek tek buff buff aaawww, kira-kira bunyi tabrakannya seperti itu). mereka saling bertatapan mata, tiba-tiba ditelinga Riska terdengar lagu India yang liriknya "kya karo hae....., kuch-kuch hota hai" ( disini akhirnya di ketahui ternyata Riska sering nonton film India dirumahnya ). Tiba-tiba tatapan Riska teputus dengan perkataan sang gadis " hei, apa liat-liat ??? ", " eh, maaf mbak, gak sengaja, tadi lagi buru-buru " jawab Riska dengan malu. " Mbak, mbak, memangnya saya kakak kamu ?? " jawab sang gadis dengan jutek. Riska menangkis " Jadi panggilnya apa dong ? ". " Gak usah basa basi deh, gara-gara kamu nih, jadi basa baju aku terkena minuman kamu " tutup gadis itu. " Yaa maap dah, pan kita gak sengaja gitu " jawab Riska berlagak logat betawi. " Ya sudah, gak apa-apa kok " sahutnya sambil tersenyum. Riska semakin terpanah dengan senyuman gadis yang belum ia tahu namanya itu. 

Sedang asyik-asyiknya dipanah dengan senyuman gadis tanpa nama itu, sampai badan Riska berdarah-darah, Riska kembali mencium wangi harum yang sebelumya pernah ia cium di kantin. Rupanya bau tersebut adalah milik dari gadis yang ada di depan matanya. Riska kembali menghayal, kali ini khayalannya semakin tidak terkontrol saja. Ia seperti berada dalam padang pasir yang berisikan pohon-pohon yang sedang berbuah dan berbunga-bunga ( pertanyaannya : memangnya di padang pasir, tumbuhan bisa tumbuh juga yah? semakin aneh saja memang ). Di tengah khayalan tingkat tingginya, Riska terbangun dan melihat gadis tadi sudah tidak ada di depannya. Ia melihat sekeliling juga tidak ada, ternyata gadis tadi telah pergi entah kemana. Betapa kecewanya Riska akan hal itu. Tapi kekecewaanya telah terobati dengan telah ditemukannya siapa pemilik wangi harum yang khas itu. Riska pun kembali ke kelas dengan wajah sumringah (senyum lebar). Dan dia terus kepikiran dengan wajah sang gadis manis tadi.


Maka Riska merencanakan untuk mencari tahu siapa nama gadis itu.
Selesai

 To be continued....
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Blogger templates

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Rahmat Syawal's - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template